Kamis, 07 Februari 2013

Media Masa Se-Alay Olga Syahputra?

Sudah menjadi konsumsi umum berbagai pemberitaan yang dilakukan media massa, seperti Televisi, Radio dan Koran. Dampak yang ditimbulkanpun sungguh luar biasa di masyarakat, baik itu pemberitaan dari kalangan artis hingga politisi. Baikkah?? Tidak, media masa kini sudah beralih fungsi sejak dikuasai pengusaha yang kemudian masuk partai politik. Aburizal Bakrie adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia yang juga ketua umum Partai Golkar memegang kekuasaan tertinggi di stasiun TV swasta "TV One dan ANTV". Surya Paloh yang dulunya berasal dari partai golkar yang karena tidak terpilih menjaedi ketua umum, beliau membuat partai baru Nasional Demokrat. Dia menguasai "Metro TV" yang setiap saat diisi pemberitaan politik saling menjatuhkan. Persaingan yang kurang sehat diantara stasiun televii swasta ini menimbulkan berbagai spekulasi. Layakkah TV swasta dikonsumsi???.
Kata Alay tampaknya pantas tersemat dalam berbagai TV swasta ini. Olga syahputra. Artis yang kini beranjak tenar dengan tingkah alaynya. Berbagai lelucon candaannya seolah dilebih lebihkan untuk terlihat lucu. Begitu juga TV swasta yang seharusnya memberikan siaran yang nikmat untuk masyarakat, malah memberikan pemberitaan tentang bobroknya pemerintahan dan negara Indonesia umumnya.Ya. Media Masa = Olga syahputra. alay dengan macam pembawaannya.

Pers memang mempunyai otoritas tertinggi dalam penyampaian pendapat dan pemberitaan, namun perlu dicatat sastra tidak serta merta mencatat sesuatu yang tak pantas untuk diberitakan. Sebaliknya media masa seharusnya menjadi alat untuk mencerdaskan masyarakat dengan berbagai info dan pengetahuan yang mendidik tentunya. Penulis berharap Media Masa semakin berkembang ke arah yang positif bukan malah mencerca satu sama lain untuk tujuan pribadi maupun kelompok. Media Masa semestinya berkolaborasi dan kerjasama menciptakan sesuatu yang berguna bagi tujuan bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar